Ini merupakan kelanjutan dari tutorial penggunaan modul Backup and Migrate di situs berbasis Drupal
Setelah belajar bagaimana menginstal modul Backup and Migrate maka dalam tulisan kali ini, kami akan menjelaskan secara singkat mengenai bagaimana menggunakan modul Backup and Migrate untuk melakukan backup terhadap situs drupal Anda sebagai sarana berjaga-jaga bila terjadi apa-apa pada situs Anda, atau Anda ingin pindah ke hosting lainnya.
Untuk mengakses halaman konfigurasi Backup and Migrate dapat dilakukan melalui menu Admin > Configuration > System > Backup and Migrate atau langsung kunjungi /admin/config/system/backup_migrate
Halaman konfigurasi modul Backup and Migrate menyediakan 6 tab yaitu Backup, Restore, Saved Backups, Schedules, Settings, dan NodeSquirrel. Dalam tulisan ini hanya akan dibahas menu atau tab Backup dan Restore
Berikut panduan sederhana untuk Backup menggunakan modul Backup and Migrate
Pada halaman ini juga terdapat dua tab yaitu Quick Backup dan Advance Backup. Secara garis besar bagian ini bertujuan untuk membantu Anda melakukan Backup dan memilih dimana Anda akan menyimpan backup tersebut.
A. Quick Backup
Pada bagian ini Anda bisa melakukan backup secara cepat dan memilih dimana Anda akan menyimpan backup tersebut.
Backup my: Pilih apa yang ingin Anda backup, hanya databasenya saja (Default Database), hanya file drupal (Public Files Directory) atau semuanya yaitu file dan database (Entire Site (code, files & DB))
to: Pilih dimana Anda akan menyimpan hasil backup yaitu
Local: Manual Backups Directory yaitu di direktori Private file system path yang dapat Anda ubah di tab Setting, Download yang berarti file backup akan langsung di-unduh ke PC Anda.
Offsite: NodeSquirrel yaitu situs yang memang dibuat secara khusus untuk backup situs drupal dan menyimpannya secara online. NodeSquirrelseperti Google Drive tetapi khusus untuk Drupal. Untuk versi gratis Anda akan mendapatkan kapasitas 5 GB untuk 1 situs
using: Biarkan saja kecuali Anda sudah menambahkan settingan baru. Secara umum hanya ada satu yaitu: Default Setting. Anda dapat menambahkan setting yang baru di tab Setting
Setelah itu di bagian bawah ada pilihan
Save an offsite copy to: Biarkan atau tidak perlu dicentang apabila Anda tidak ingin menyimpannya di NodeSquirrel atau Anda sudah memilih untuk backup di NodeSquirrel pada pilihan di atas
Add a note to the backup : Beri centang apabila Anda ingin menambahkan catatan pada pada file backup, catatan akan diikutkan pada file backup yang Anda unduh atau simpan. Jika Anda mencentang bagian ini maka Akan muncul kolom untuk menambah catatan Anda.
Setelah semuanya selesai maka Anda tinggal klik tombol Backup dan biarkan proses backup bekerja. Sebagai catatan semua file backup akan dikompres dan tersimpan dalam format .gz Ekstrak file tersebut untuk mendapatkan file yang Anda perlukan.
B. Advanced Backup
Jika Anda ingin melakukan backup dengan pengaturan yang lebih lengkap maka Anda dapat mengunjungi tab Advanced Backup. Pengaturan di menu ini memang sangat lengkap dan agak rumit bagi sebagian orang. Namun, bila Anda mau mempelajarinya maka Anda pasti bisa menggunakannya bahkan menyukainya.
Load Settings: Anda akan diminta terlebih dahulu me-load atau menampilkan settingan yang sudah Anda buat. Bila belum abaikan saja bagian ini.
Selanjutnya Anda akan diminta menentukan apa yang akan Anda backup (Backup Source) dan dimana Anda akan menyimpannya (Backup Destination). Jika Anda juga ingin menyimpan hasil backup di situs lain maka silakan centang (cek) pilihan Save an offsite copy to. Pilihan yang tersedia hanya NodeSquirrel tetapi Anda dapat menambahkannya dengan FTP ke hosting lain, Amazon S3 Bucket, atau dikirim ke email Anda. Hal ini dapat Anda tambahkan di tab Setting.
Selanjutnya Anda menuju bagian Backup File untuk menentukan nama file dan format yang Anda inginkan, apakah di kompres atau tidak. Abaikan bagian ini bila Anda ingin menggunakan penamaan standar atau bawaan.
Form yang ada di bagian ini adalah: Backup file name untuk mengisi nama file hasil dari backup Anda. Bila Anda mengaktifkan modul Token maka Anda dapat mengganti nama file tersebut dengan pola berdasarkan token yang tersedia. Misalnya [site:name] untuk Nama Situs. Token yang tersedia dapat dilihat (klik) di bagian Replacement patterns
Klik Append a timestamp untuk menambahkan tanggal dan jam pada nama file hasil backup Anda. Akan muncul form Timestamp format untuk mengisi format waktu yang ingin Anda gunakan. Susunan waktu harus sesuai dengan waktu yang digunakan pada fungsi date() PHP.
Selanjutnya di bagian Compression, Anda dapat memilih format kompresi file atau memilih untuk tidak mengompres file hasil dari backup tersebut.
Sedangkan form File Encryption akan muncul jika Anda menginstal modul AES Encryption. Form ini berguna untuk mengenkripsi hasil backup Anda sehingga tidak bisa dibuka oleh pihak lain kalau tidak memiliki pembuka enkripsinya.
Bagian selanjutnya ialah pengaturan tabel database yang akan di backup yaitu: Default Database Backup Options. Di bagian ini Anda bisa menentukan table database mana yang tidak ingin Anda backup yaitu di pilihan Exclude the following tables altogether atau mem-backup semua table tetapi memilih isi tabel yang tidak diikutkan yaitu Exclude the data from the following tables.
Secara default sistem akan mem-backup semua tabel namun tidak mengikutkan isi dari sebagian dari tabel yang berhubungan dengan cache. Hal ini dilakukan karena biasanya tabel cache isinya besar dan tidak menjadi masalah apabila isinya tidak ikut di backup.
Untuk memilih beberapa tabel lakukan klik kanan pada mouse dengan menekan tombol Shift atau bila Anda kesulitan Anda dapat mengubah tampilan tabel dari selected box ke check box dengan klik opsi View as checkboxes. Sayangnya sampai tulisan ini di buat yaitu di Backup and Migrate 7.x-3.1 jika Anda sudah memilih check box maka Anda tidak dapat kembali ke selected box lagi. Satu-satunya cara untuk kembali yaitu dengan refresh browser.
Di bagian ini Anda juga dapat mengunci tabel selama proses backup yaitu dengan mencentang opsi Lock tables during backup.
Selanjutnya ialah pengaturan Public Files Directory Backup Options yaitu pengaturan file yang akan di-backup. Bagian ini sama seperti bagian Default Database Backup Options di atas yaitu Anda bisa menentukan file atau folder mana backup di pilihan Exclude the following files or directories. Bedanya kalau di Default Database Backup Options Anda tinggal memilih tabel yang tidak ingin Anda backup kalau di sini Anda harus menulis (menambahkan) sendiri file atau folder yang tidak ingin Anda backup. Dalam form ini sudah tertulis beberapa folder yang tidak akan ikut dibackup. Anda dapat menambahkannya jika menginginkannya.
Bagian selanjutnya sama seperti bagian diatas termasuk bagaimana caranya, tetapi ini merupakan pengaturan untuk backup database dan file yaitu: Entire Site (code, files & DB) Backup Options. Di form Exclude the following files or directories sudah tersedia daftar file dan folder yang tidak akan ikut dibackup. Anda bisa menambahkannya sesuai dengan keinginan Anda.
Bagian yang terakhir dari tab Advanced Backup ini adalah Advanced Options yang berisi beberapa pengaturan yang tidak masuk kategori diatas yaitu:
- Send an email if backup succeeds: Jika Anda ingin mendapat pemberitahuan hasil backup yang sukses di email Anda. Sebuah form untuk menulis alamat email akan muncul jika Anda mencentangnya.
- Send an email if backup fails: Jika Anda ingin mendapat pemberitahuan kegagalan pada backup di email Anda. Sebuah form untuk menulis alamat email akan muncul jika Anda mencentangnya
- Take site offline jika ingin menonaktifkan (mode offline) situs saat proses backup dilakukan.
- Add a note jika ingin menambahkan catatan pada file backup Anda.
- Use cli commands jika Anda ingin menggunakan perintah baris (mysqldump, tar, gzip etc.) saat melakukan backup. Hasilnya akan lebih cepat untuk situs yang besar namun tidak semua server mendukung fasilitas ini.
- Ignore errors abaikan semua pesan error atau kesalahan saat melakukan backup. Jika Anda memilihnya besar kemungkinan hasil backup tidak akan sempurna.
Dan jika sudah, sebelum memproses backup Anda bisa menyimpan pilihan ini ke dalam settingan dengan mencentang opsi Save these settings. Hal ini akan berguna jika dikemudian hari Anda ingin melakukan backup dengan konfigurasi atau setting yang sama seperti sebelumnya.
Langkah terakhir ialah tekan tombol Backup Now dan proses backup akan berjalan sesuai pilihan Anda.
Catatan
- Sebagai catatan apabila Anda bingung dengan berbagai pilihan yang ada maka sebaiknya Anda biarkan saja pilihan pada bagian Advanced Backup ini atau gunakan fasilitas Quick Backup.
- Selanjutnya akan disajikan mengenai cara restore dari backup yang sudah ada.
Selamat Mencoba!